ACEH – Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) telah menginisiasi sebuah langkah besar dalam pelestarian dan pengembangan budaya batik Aceh dengan menggelar Pelatihan Kreasi Batik di Rumoh Batik Malaka, Kabupaten Aceh Besar, dari tanggal 23 hingga 26 Agustus 2024 lalu.
Kegiatan ini diikuti oleh generasi muda lokal, mulai dari pengrajin batik hingga mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, menandakan kolaborasi multi-generasi dalam merawat warisan budaya.
Salah satu peserta, Qurratun Aini dari Sanggar Ceudah Rupa, berbagi pengalaman inspiratifnya tentang bagaimana dia mempelajari teknik pewarnaan alami dan mencanting motif tradisional yang dibuatnya sendiri selama pelatihan.
“Kemarin melihat cara pewarnaan alami. Terus, hari ini menggambar motif di kain dan mencanting juga mengecat di sana. Senang, bisa menambah ilmu baru,” kata Qurratun.
Qurratun, yang telah menggeluti industri batik sejak tahun lalu, menekankan pentingnya inovasi dalam tradisi melalui penciptaan motif ‘jantung pisang’ yang ia rancang untuk menyesuaikan dengan kepraktisan teknik canting.
“Motif canting jantung pisang buatan saya sendiri. Motif jantung pisang (dipilih) karena itu lebih simpel untuk mencantingnya. Tidak penuh (motifnya) begitu,” ujarnya.
Para peserta pelatihan ini juga mendapat kesempatan untuk mencoba tangan mereka dalam teknik cap batik, menggunakan desain yang telah menang dalam kompetisi desain batik daring oleh AMANAH. Selain menggambar dan mencanting, mereka fokus pada aplikasi pewarnaan alam pada kain, yang menjadi poin pembelajaran baru bagi banyak pengrajin muda di daerah tersebut.
“Terima kasih sudah mau mengajarkan teknik pewarnaan alam. Harapannya, semoga bisa lebih membantu untuk mengembangkan (industri batik lokal) melalui pelatihan seperti ini terus,” tutur Qurratun mengapresiasi AMANAH.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi platform untuk memperkaya keterampilan para peserta tetapi juga sebagai wadah strategis untuk menggalakkan inovasi dalam pewarnaan dan desain batik.
Kerjasama antara AMANAH, Rumpun Consulting, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Besar, dan USK Banda Aceh dalam pelatihan ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung dan mengembangkan industri kreatif di Aceh.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi generasi muda Aceh untuk terus mengembangkan dan mengeksplorasi potensi besar dalam warisan budaya batik lokal.
*
Leave a Reply