Jakarta – Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, resmi dilantik bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Minggu, 20 Oktober 2024, di Gedung Nusantara, Komplek MPR/DPR/DPD, Jakarta. Dalam pidato perdananya, Presiden Prabowo menekankan komitmennya untuk melanjutkan estafet kepemimpinan demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Pidato ini mendapatkan apresiasi luas dari berbagai kalangan.
Dalam sambutannya, Prabowo dengan penuh tanggung jawab berjanji akan menjalankan kepemimpinannya dengan mengutamakan kepentingan bangsa di atas golongan atau kepentingan pribadi. “Kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintah RI, kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia dengan tulus, dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilih kami,” ujar Prabowo.
Ia juga menekankan komitmennya untuk bekerja keras membawa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. “Kita tidak mau mengganggu bangsa lain, tapi kita juga tidak mengizinkan bangsa manapun mengganggu kita,” tambahnya.
Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menilai pidato tersebut sebagai representasi suara rakyat. “Pidato bapak presiden kita yang baru ini benar-benar mencerminkan suara rakyat di bawah,” ungkap Habib Aboe.
Ia menambahkan bahwa Prabowo menyoroti isu-isu penting seperti pangan, keamanan, dan hukum, menunjukkan arah kepemimpinannya yang tegas dan fokus pada perbaikan kondisi bangsa.
Habib Aboe juga memuji gaya kepemimpinan Prabowo yang khas dan lugas, seraya memberikan evaluasi positif terhadap pidato tersebut. “Saya rasa tidak ada presiden yang lepas bicara seperti itu di Indonesia. Beliau ingin menunjukkan kepemimpinan yang khas,” ujar Habib Aboe, memberikan skor 99% untuk pidato tersebut.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo, turut memberikan apresiasi terhadap gaya komunikasi Prabowo yang dinilai lugas dan jujur. Menurutnya, Prabowo berhasil membangun kedekatan dengan publik melalui pengakuan terhadap kondisi bangsa, termasuk masalah kemiskinan dan korupsi.
“Kejujuran ini penting, karena publik akan lebih mudah memberikan simpati ketika pemimpin terbuka dengan fakta,” jelas Suko.
Lebih lanjut, Suko menilai bahwa antusiasme yang tercermin dalam pidato Prabowo dapat menggugah harapan masyarakat. “Kita yakin isi pidato ini dapat diwujudkan” tambahnya.
Pidato Presiden Prabowo Subianto tidak hanya diapresiasi oleh kalangan politik dan pengamat, tetapi juga mendapatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan persatuan yang ditegaskan dalam pidatonya, masyarakat luas diharapkan bersatu mendukung kepemimpinan baru untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan sejahtera di masa depan.
Leave a Reply