Dorong Pertumbuhan UMKM, Langkah Presiden Jokowi Optimal dalam Gerakan Ekonomi Kerakyatan



Oleh: Hana Widya Saraswati


Presiden Joko Widodo telah
menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) sebagai bagian penting dari perekonomian Indonesia.

 

Sejak menjabat pada tahun
2014, Presiden Jokowi fokus mengembangkan sektor ini untuk memperkuat ekonomi
kerakyatan. Dengan jumlah UMKM yang mencapai 65,1 juta unit dan kontribusinya
sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta menyerap 97
persen tenaga kerja, sektor ini jelas memiliki peran sentral dalam struktur
ekonomi Indonesia.

 

Langkah-langkah yang diambil
oleh pemimpin bangsa kelahiran Kota Surakarta tersebut terus berupaya
menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM, baik melalui kebijakan
inklusi keuangan, digitalisasi, maupun dukungan pembiayaan.

 

Sejak awal, Presiden Jokowi
memahami bahwa UMKM harus diberdayakan sebagai pilar ekonomi nasional. Melalui
berbagai kebijakan strategis, pemerintah terus berupaya memastikan bahwa para
pelaku UMKM memiliki akses yang lebih baik ke sektor keuangan.

 

Kepala Negara menegaskan
pentingnya inklusi keuangan sebagai dasar untuk menciptakan ekonomi yang
berkelanjutan. Hal ini tidak hanya meningkatkan partisipasi UMKM dalam
perekonomian nasional, tetapi juga membantu memperkuat daya tahan ekonomi
terhadap berbagai tantangan global.

 

Di samping kebijakan inklusi
keuangan, Presiden Jokowi juga mendorong digitalisasi UMKM sebagai langkah
untuk meningkatkan daya saing mereka di era modern. Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan bahwa pemerintah sangat berkomitmen
untuk mendukung UMKM naik kelas melalui berbagai program digitalisasi.

 

Dengan penerapan teknologi
digital, UMKM dapat mengakses pasar yang lebih luas, meningkatkan efisiensi
operasional, dan memanfaatkan berbagai peluang di era ekonomi digital.

 

Transformasi digital ini
telah terbukti memperkuat sektor UMKM, termasuk dalam menghadapi berbagai macam
tekanan, bahkan juga pada saat terjadi pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu, di
mana digitalisasi menjadi kunci dalam mempertahankan operasional banyak bisnis
kecil.

 

Selain digitalisasi,
pemerintah juga terus memperkuat dukungan pembiayaan bagi UMKM. Dalam beberapa
tahun terakhir, Presiden Jokowi telah mengarahkan berbagai kebijakan untuk
memudahkan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.

 

Salah satu bentuk dukungan
nyata adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan kredit dengan
bunga rendah. Program ini telah membantu banyak UMKM untuk tumbuh dan
berkembang, serta memperluas skala operasional mereka. Melalui kebijakan ini,
Presiden Jokowi memastikan bahwa UMKM mendapatkan akses modal yang memadai
untuk memperluas usaha mereka dan meningkatkan produktivitas.

 

Tidak hanya dalam hal
pembiayaan dan digitalisasi, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada
pengembangan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan. Ketua I Tim
Ahli Gugus Tugas Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Prof. Ravik
Karsidi, menekankan pentingnya membangun sistem ekonomi yang berlandaskan
Pancasila melalui pengembangan koperasi dan UMKM.

 

Koperasi dan UMKM tidak
hanya menjadi penggerak perekonomian, tetapi juga menciptakan sistem ekonomi
yang lebih adil dan merata. Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya mendorong
partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi melalui koperasi, yang diharapkan
dapat memperkuat struktur ekonomi nasional.

 

Langkah Presiden Joko Widodo
juga tercermin dalam sinergi antara berbagai kementerian dan lembaga.
Pemerintah melalui berbagai kementerian terkait secara aktif mendukung
pengembangan UMKM dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan berbagai
insentif.

 

Kementerian Koperasi dan
UKM, misalnya, telah meluncurkan program-program untuk meningkatkan kapasitas
UMKM, baik dalam hal manajemen, pemasaran, maupun inovasi produk. Kolaborasi
ini memastikan bahwa UMKM mendapatkan dukungan yang komprehensif dalam menjalankan
usahanya.

 

Kebijakan yang diambil oleh
pemimpin bangsa kelahiran 1961 tersebut tidak hanya berdampak pada ekonomi
dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi UMKM di pasar global. Dengan
meningkatkan daya saing melalui digitalisasi dan dukungan pembiayaan, UMKM
Indonesia kini lebih siap untuk bersaing di pasar internasional.

 

Pemerintah juga membuka
akses yang lebih luas bagi produk-produk UMKM untuk menembus pasar ekspor,
sehingga menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan sektor tersebut. Upaya itu
merupakan bagian dari strategi jangka panjang Presiden Jokowi untuk mendorong
UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional yang berdaya saing global.

 

Pemerintah juga
mengapresiasi peran perbankan dalam mendukung pertumbuhan UMKM, terutama dalam
hal pembiayaan inklusif. Bank-bank milik negara, seperti Bank Rakyat Indonesia
(BRI), telah menjadi mitra strategis dalam memajukan UMKM melalui berbagai
program keuangan mikro.

 

Langkah tersebut menunjukkan
sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta dalam menggerakkan
ekonomi kerakyatan. Dukungan perbankan yang berkelanjutan, terutama melalui
inklusi keuangan, menjadi salah satu faktor kunci dalam memastikan UMKM terus
berkembang dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Warisan kebijakan Presiden
Jokowi dalam mendorong pertumbuhan UMKM adalah sebuah upaya nyata untuk
menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan
memprioritaskan sektor tersebut, Presiden RI pertama yang bukan berasal dari
kalangan elite politik atau militer itu telah membuka peluang yang lebih besar
bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam perekonomian. Langkah-langkah tersebut
tidak hanya memperkuat ekonomi saat ini, tetapi juga meletakkan dasar yang kuat
untuk masa depan Indonesia.

 

Dengan berbagai kebijakan
yang telah diimplementasikan, Presiden Jokowi telah berhasil membangun
ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia. Keberhasilan
ini menunjukkan bahwa ekonomi kerakyatan dapat menjadi pilar yang kuat dalam
menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Dukungan yang berkelanjutan
terhadap UMKM adalah kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional yang
stabil dan berkelanjutan. Sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Jokowi telah
membuktikan bahwa UMKM bukan hanya sektor ekonomi yang penting, tetapi juga salah
satu pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan.

 

Melalui kebijakan yang
inklusif dan berfokus pada pertumbuhan UMKM, Presiden Jokowi telah memberikan
kontribusi besar dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan. Langkah ini tidak hanya
memberikan manfaat langsung bagi pelaku UMKM, tetapi juga menciptakan dampak
positif yang lebih luas bagi perekonomian nasional. Dengan fondasi yang telah
dibangun, UMKM Indonesia akan terus berkembang dan menjadi motor penggerak
utama dalam pembangunan ekonomi masa depan.

 

*) Peneliti Ekonomi
Kerakyatan – Institut Ekonomi Sejahtera


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *