Oleh: Citra Kurnia Khudori)*
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), isu ketersediaan dan stabilitasharga sembako selalu menjadi perhatian publik. Momentum ini kerap diiringipeningkatan konsumsi masyarakat yang berpotensi memicu gejolak pasokan dan harga di pasar. Pemerintah menegaskan bahwa stok dan harga sembako nasionalberada dalam kondisi terkendali. Berbagai langkah antisipatif telah dilakukan untukmemastikan distribusi berjalan lancar dan daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah meningkatnya kebutuhan jelang Nataru.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan, pasokan kebutuhan pokok dalamkondisi stabil menjelang masa hari besar Natal dan libur tahun baru. Selain itu, harga kebutuhan pokok juga relative terkendali dengan distribusi yang masihberjalan baik.
Pernyataan Budi tersebut bukan hanya sekadar klaim pemerintah, tetapi juga berdasarkan laporan dari pemerintah daerah, asosiasi, maupun produsen. Untukharga kebutuhan pokok, ia menyebut secara umum masih berada dalam rentangharga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan pemerintah (HAP).
Meski demikian, menurutnya, beberapa komoditas hortikultura seperti bawang dan cabai perlu diwaspadai. Budi mengingatkan tetap perlu adanya antisipasi terhadapfaktor cuaca yang berpotensi ekstrem pada akhir tahun karena dapat mengganggukelancaran distribusi antardaerah. Bila hujan terjadi berkepanjangan, petani akanmengalami kesulitan panen.
Budi menambahkan, asosiasi telah menyampaikan bahwa produksi telur dan ayamdalam kondisi surplus, sehingga kebutuhan protein hewani menjelang Natarudinilainya cukup terkendali. Dari sisi energi, berdasarkan data laporan Kementerian ESDM dan BPH Migas, kebutuhan BBM untuk mendukung pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat selama Nataru juga relatif lancar.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog sudah menyatakan bahwaCadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencapai sekitar 3,8 juta ton. Sementara itu, Presidium Pinsar Petelur Nasional juga menyebutkan bahwaproduksi telur nasional berada pada kisaran 6,4 juta hingga 6,5 juta ton dan masihdalam kondisi surplus.
Dengan stok dan kemampuan produksi tersebut, Budi menilai ketahanan pangannasional cukup kuat untuk menghadapi lonjakan permintaan di Nataru. Asalkan, kata dia, distribusi wilayah berjalan efektif dan efisien.
Ia pun meminta agar pemerintah provinsi berkoordinasi dengan pemasok, distributor, dan Satgas Pangan apabila ditemukan indikasi lonjakan harga atau kekuranganpasokan di pasar. Budi juga mengingatkan tentang dekatnya waktu Nataru denganperayaan Imlek dan bulan puasa sehingga stabilitas pasokan dan distribusi panganperlu dijaga sejak dini.
Menanggapi arahan dari Mendag, kepala daerah mulai bergerak untuk memantaulangsung ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok, meninjau perkembanganharga, serta mengecek keamanan pangan yang beredar di pasar-pasar. Sebagaicontoh, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah melakukan inspeksi mendadak(sidak) ke sejumlah pasar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Bachtiar Priyambodo mengatakan, sidak pasar memberi gambaranlangsung kondisi lapangan sehingga kebijakan yang diambil sesuai kebutuhanmasyarakat.
Dari hasil pemantauan, ia menyebutkan, Sebagian besar harga bahan pokok masihrelatif stabil meskipun ada kenaikan di beberapa komoditas, seperti ayam. Namun iamenilai kenaikan tersebut masih wajar.
Dari hasil sidak ia menegaskan, stok beras dan kebutuhan pokok lainnya di Tangselcenderyng aman. Pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan Badan Pangan dan pihak terkait guna mengendalikan harga agar tetap terjangkaumasyarakat.
Selain dari sisi Pemda, Satgas Pangan di daerah pun ikut turun langsung. SatgasPangan Polres Pasuruan bersama Disperindag Kabupaten Pasuruan melakukanpeningkatan pengawasan terhadap ketersediaan dan harga kebutuhan pokok jelangNataru.
Koordinator Satgas Pangan Kabupaten Pasuruan AKP Adimas Firmansyah menuturkan bahwa pengawalan stabilitas harga pangan menjadi perhatian seriusmenjelang meningkatnya kebutuhan masyarakat pada akhir tahun. Dari hasilpemantauan dan koordinasi, kondisi harga dan stok pangan relatif stabil dan amanuntuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Secara keseluruhan, pernyataan pemerintah pusat bukan hanya sekadar klaimkarena disertai dengan fakta di lapangan. Berbagai indikator menunjukkan bahwastok dan harga sembako nasional berada dalam kondisi yang relatif aman dan terkendali menjelang Nataru.
Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, serta aparat pengawasanmenjadi kunci menjaga stabilitas di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.Meski demikian, kewaspadaan tetap perlu dijaga, terutama terhadap komoditas yang rentan dipengaruhi faktor cuaca dan distribusi. Langkah antisipatif yang konsistendan respons cepat di lapangan akan menentukan keberlanjutan stabilitas panganhingga melewati periode hari besar.
Penguatan koordinasi dan pengawasan yang berkelanjutan akan berpengaruh pada terpeliharanya kepercayaan publik terhadap kemampuan negara menjagakebutuhan pokok. Stabilitas sembako bukan hanya soal angka ketersediaan, tetapijuga tentang hadirnya negara dalam menjamin rasa aman dan keterjangkauan bagimasyarakat.
)* Pemerhati Isu Sosial-Ekonomi












Leave a Reply