Oleh: Nurul Janida )*
Pemerintah terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai langkah strategis untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional. Sebagai salah satu pilar utama perekonomian, UMKM telah berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja, menjadi motor penggerak ekonomi yang tangguh di tengah berbagai tantangan.
Penguatan UMKM menjadi prioritas dalam berbagai program pemerintah, mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga akses permodalan yang lebih inklusif. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif, sehingga pelaku UMKM dapat berkembang lebih optimal. Pemerintah juga mendorong digitalisasi UMKM untuk meningkatkan daya saing di era ekonomi berbasis teknologi.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Anggito Abimanyu dalam diskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Yogyakarta mengatakan bahwa UMKM memiliki peran vital sebagai penopang ekonomi. Ia menegaskan pentingnya ide-ide segar dari pelaku usaha untuk memantik inovasi dan eskalasi bisnis UMKM. Diskusi semacam ini menjadi ruang penting untuk mendengarkan aspirasi langsung dari akar rumput.
Dalam konteks wilayah, Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang potensial untuk penguatan UMKM. Dukungan infrastruktur, potensi pasar lokal, dan kearifan budaya lokal menjadi modal besar untuk memajukan UMKM di wilayah ini. Pemerintah berharap diskusi dengan KADIN akan menghasilkan langkah nyata dalam mempercepat pertumbuhan UMKM setempat.
Wamenkeu juga menyoroti pentingnya dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan komunitas bisnis, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Sinergi ini diperlukan agar pelaku usaha mikro dan kecil dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan pemasaran, serta mengadopsi teknologi yang relevan dalam operasional mereka. Pemerintah mendorong agar UMKM di Yogyakarta lebih aktif memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan produk mereka hingga ke pasar global.
Selain itu, perlunya inovasi berbasis kearifan lokal sebagai daya tarik utama UMKM Yogyakarta. Produk-produk yang mengangkat budaya dan tradisi daerah dinilai memiliki nilai tambah yang tinggi di pasar. Dengan mengintegrasikan kreativitas dan teknologi, UMKM Yogyakarta diharapkan mampu bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional, sekaligus mempromosikan keunikan budaya Indonesia kepada dunia.
Sementara itu, Wilayah Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata internasional juga memiliki potensi besar dalam sektor UMKM. Dengan lebih dari 60.000 pelaku UMKM, Provinsi Bali memiliki peluang besar untuk mendiversifikasi sumber pendapatan ekonominya. Ketergantungan pada sektor pariwisata dapat diimbangi dengan pengembangan UMKM, sehingga ekonomi daerah menjadi lebih berkelanjutan.
Wakil Ketua Banggar DPR RI Wihadi Wiyanto menyatakan dukungan terhadap UMKM Bali bisa menjadi solusi pemerataan ekonomi. Melalui alokasi dana yang tepat sasaran, pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing produk lokal hingga menembus pasar global. Dengan begitu, sektor UMKM di Bali tidak hanya mampu memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan efek domino yang signifikan.
Penguatan UMKM di Bali juga dikaitkan dengan sektor ekonomi kreatif. Banyak pelaku usaha lokal yang mengembangkan produk kerajinan, fesyen, hingga kuliner dengan memanfaatkan budaya lokal sebagai nilai jual utama. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat citra Bali sebagai pusat ekonomi kreatif.
Dukungan terhadap UMKM juga melibatkan peran swasta melalui program kemitraan. Banyak perusahaan besar yang menjalin kerja sama dengan UMKM untuk menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan. Kolaborasi ini memberikan kesempatan kepada UMKM untuk belajar dan berkembang dalam ekosistem bisnis yang lebih besar.
Pemerintah juga terus mengupayakan kolaborasi dengan pelaku dunia usaha untuk memajukan UMKM. Pendekatan sinergis ini mencakup pemberian insentif pajak, subsidi bunga kredit, hingga penyediaan pelatihan kewirausahaan yang berorientasi pada kebutuhan pasar. Dukungan tersebut memberikan kepercayaan diri kepada pelaku UMKM untuk berekspansi.
Selain itu, program digitalisasi menjadi salah satu strategi kunci dalam pengembangan UMKM. Pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform e-commerce sebagai sarana pemasaran. Dengan digitalisasi, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional, sehingga potensi produk lokal lebih dikenal dunia.
Selain itu, keberlanjutan menjadi fokus dalam pengembangan UMKM. Pemerintah mendorong penerapan prinsip ekonomi hijau dengan memanfaatkan bahan baku lokal dan ramah lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga meningkatkan daya tarik produk di pasar internasional yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.
Melalui upaya yang terintegrasi, penguatan UMKM tidak hanya menjadi solusi untuk mendorong pemerataan ekonomi, tetapi juga sebagai bentuk kedaulatan ekonomi. UMKM yang tangguh mencerminkan kemandirian ekonomi bangsa, sehingga Indonesia mampu menghadapi tantangan global dengan lebih percaya diri.
Dengan langkah yang tepat, diharapkan UMKM mampu menjadi penyeimbang ekonomi nasional, mendorong pemerataan ekonomi, dan menciptakan peluang bagi semua lapisan masyarakat. Pemerintah optimis bahwa sektor UMKM akan terus menjadi tulang punggung yang kokoh dalam membangun masa depan perekonomian Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan
)* Penulis adalah mahasiswa Malang tinggal di Jakarta
Leave a Reply