Oleh : Rivka Mayangsari*)
Dalam beberapa tahun terakhir, isu radikalisme dan ekstremisme telah menjadi perhatian utama di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di tengah-tengah ancaman ini, pandangan Islam moderat muncul sebagai solusi potensial yang mampu membawa masa depan muslim yang bebas dari radikalisme. Islam moderat menekankan nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, dan keseimbangan yang sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Islam.
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), Waluyo Wasis Nugroho menyuarakan pentingnya membersihkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam radikalisme dan gerakan khilafah. Pihaknya menekankan bahwa pemerintah harus tegas dalam membersihkan ASN dan BUMN yang terlibat dalam radikalisme dan khilafah. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan stabilitas negara. Pendapat ini mencerminkan urgensi dalam menangani radikalisme dari dalam struktur pemerintah untuk memastikan bahwa aparatur negara tetap setia pada nilai-nilai Pancasila dan tidak terpengaruh oleh ideologi ekstremis.
Lebih lanjut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengambil langkah konkret dengan menjadikan Kabupaten Bogor sebagai pilot project Kabupaten Kebangsaan. Kepala BNPT RI, Komjen. Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si., mengatakan Kabupaten Bogor akan dijadikan pilot project Kabupaten Kebangsaan untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan Islam moderat di kalangan masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempromosikan Islam moderat sebagai upaya untuk mencegah radikalisme dari akarnya. Dengan melibatkan masyarakat langsung dalam proyek ini, diharapkan dapat tercipta kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
Salah satu contoh nyata keberhasilan pendekatan moderat adalah keputusan Jamaah Islamiyah untuk membubarkan diri. Pentolan Jamaah Islamiyah bahkan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk komitmen mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI. Langkah ini menunjukkan bahwa pendekatan moderat yang melibatkan dialog dan pemahaman dapat mengubah pandangan ekstremis dan mengembalikan ke jalan yang benar dan memberikan harapan bahwa dengan pendekatan yang tepat, radikalisme dapat ditekan dan perdamaian dapat diraih.
Islam moderat tidak hanya menawarkan solusi untuk masalah radikalisme, tetapi juga mempromosikan kemajuan sosial dan ekonomi. Dengan mengadopsi pandangan yang lebih inklusif dan toleran, masyarakat muslim dapat lebih terbuka terhadap berbagai ide dan inovasi. Tentu saja hal ini sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Dalam konteks ini, Islam moderat dapat menjadi motor penggerak bagi kemajuan dan kesejahteraan umat muslim di seluruh dunia.
Selain itu, pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk pandangan Islam moderat. Kurikulum yang menekankan toleransi, perdamaian, dan nilai-nilai kebangsaan harus diterapkan di semua tingkat pendidikan. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya kerukunan dan toleransi. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pendidikan moderat menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional.
Peran media juga sangat penting dalam mempromosikan Islam moderat. Media harus memberikan ruang bagi ulama dan tokoh masyarakat yang mempromosikan pesan-pesan moderat sehingga dapat membantu mengimbangi narasi ekstremis yang seringkali lebih vokal dan menonjol di media sosial. Dengan memberikan platform kepada suara-suara moderat, media dapat memainkan peran kunci dalam membentuk opini publik dan mengarahkan masyarakat menuju pandangan yang lebih inklusif dan toleran.
Penting juga untuk melibatkan berbagai organisasi masyarakat dalam upaya mempromosikan Islam moderat. Organisasi-organisasi ini dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, membantu menyebarkan pesan-pesan moderat dan mencegah penyebaran ideologi ekstremis. Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan pandangan Islam moderat.
Dalam menghadapi tantangan radikalisme, penting bagi kita semua untuk mengingat bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan kasih sayang. Pandangan Islam moderat, yang menekankan nilai-nilai ini, dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih damai dan harmonis bagi umat muslim di seluruh dunia. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan individu, kita dapat bekerja sama untuk mengatasi radikalisme dan menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah harus terus memperkuat kebijakan yang mendukung Islam moderat, termasuk memastikan bahwa para pemimpin agama yang moderat memiliki platform untuk menyuarakan pandangannya, serta mendukung inisiatif-inisiatif yang mempromosikan toleransi dan kebangsaan. Selain itu, pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap individu atau kelompok yang menyebarkan ideologi radikal dan ekstremis.
Masa depan umat muslim yang bebas dari radikalisme bergantung pada komitmen kita semua untuk mempromosikan Islam moderat. Dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan kemanusiaan, kita dapat membangun dunia yang lebih baik dan lebih aman bagi semua. Islam moderat bukan hanya sebuah pilihan, tetapi juga sebuah keharusan untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan global. Dengan langkah-langkah konkret dan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan individu, kita dapat mewujudkan visi ini dan membawa masa depan yang lebih cerah bagi umat muslim di seluruh dunia.
*) Pengamat Terorisme
Leave a Reply