Oleh : Antonius Googie)*
Pemerintah kembali mengambil langkah strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional melalui pembukaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tenaga Kependidikan dan Guru Sekolah Rakyat tahun 2025. Rekrutmen yang digelar oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) ini bukan sekadar proses seleksi rutin, melainkan bagian dari proyek strategis nasional yang menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2025 serta Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang optimalisasi penanggulangan kemiskinan. Melalui program ini, pemerintah berharap dapat memperkuat Sekolah Rakyat sebagai institusi pendidikan alternatif yang dirancang untuk menjangkau kelompok rentan, termasuk anak-anak dari keluarga miskin, mereka yang putus sekolah, atau berada dalam kondisi sosial yang sulit.
Seleksi ini dibuka pada 3–7 Desember 2025 dan diumumkan secara resmi melalui situs web dan akun Instagram Kemensos RI. Total 3.003 formasi disediakan untuk lima posisi tenaga kependidikan, yaitu Wali Asuh, Wali Asrama, Operator Sekolah, Pengelola Keuangan, dan Tenaga Administrasi. Setiap posisi memiliki peran vital dalam mendukung operasional Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, para pendaftar diwajibkan berusia 20 hingga 50 tahun serta bersedia bekerja dalam sistem shift—bahkan tinggal di asrama tempat mereka bertugas. Hal ini menjadi bagian dari karakteristik Sekolah Rakyat yang mengedepankan pendekatan pendidikan berbasis komunitas dan pembinaan 24 jam terhadap peserta didiknya.
Di sisi lain, Kemensos juga mulai membuka perekrutan PPPK untuk tenaga pendidik yang akan ditempatkan di Sekolah Rakyat seluruh Indonesia. Kebutuhan guru menjadi perhatian penting mengingat banyaknya sekolah baru yang diresmikan pada tahun 2025. Kepala Dinas Sosial Tanjungpinang, Endang Susilawati, membenarkan bahwa proses seleksi guru PPPK tersebut telah berjalan. Ia menuturkan bahwa pendaftaran dibuka pada 3 sampai 7 Desember 2025 dan dilanjutkan dengan pengumuman hasil seleksi administrasi pada 4–8 Desember 2025 sebelum masuk ke tahap berikutnya, yaitu penetapan Nomor Induk PPPK.
Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Tanjungpinang, Reni Putri, mengungkapkan bahwa sekolahnya masih kekurangan guru untuk tiga mata pelajaran penting—Bahasa Inggris, Seni dan Budaya, serta Pendidikan Agama Islam (PAI)—sejak peresmian sekolah tersebut pada September 2025. Ia telah mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang dan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau agar kebutuhan tenaga pengajar tersebut dapat segera dipenuhi. Meski sementara ini kebutuhan tersebut ditopang oleh guru-guru lokal yang bersedia membantu, Reni berharap agar rekrutmen PPPK tahun ini mampu mengisi kekosongan tersebut secara permanen. Menurutnya, keberadaan guru-guru baru akan memperkuat kapasitas Sekolah Rakyat dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Langkah Kemensos dalam meningkatkan kualitas guru juga ditunjukkan melalui penyelenggaraan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) tahap II yang dibuka oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada 6 Desember 2025. Pelatihan ini diikuti 66 peserta dari Sekolah Rakyat tahap IC dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting. Dalam arahannya, Gus Ipul menekankan pentingnya kepemimpinan humanis dalam mengelola sekolah—sebuah model kepemimpinan yang mengedepankan kedekatan, empati, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif bagi seluruh warga sekolah.
Ia menjelaskan bahwa seluruh peserta pelatihan pada dasarnya telah menjabat sebagai Kepala Sekolah setelah melewati seleksi administrasi dan substansi. Namun, penguatan kapasitas tetap dipandang mutlak diperlukan berdasarkan Permendikdasmen No. 7 Tahun 2025 Pasal 14. Para peserta menerima berbagai materi penting, mulai dari pembelajaran mendalam (deep learning), pola pikir bertumbuh (growth mindset), hingga implementasi program unggulan sekolah. Pelatihan ini bukan hanya bertujuan meningkatkan kompetensi manajerial, tetapi juga mempersiapkan kepala sekolah agar dapat mendorong mutu pendidikan dan mengawal perjalanan siswa menuju masa depan yang lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menekankan lima kompetensi utama kepala sekolah, yaitu kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial. Ia mengajak kepala sekolah untuk lebih cermat dalam mengidentifikasi potensi setiap siswa agar mereka bisa diarahkan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, memasuki dunia kerja, atau bahkan menjadi wirausahawan. Kepala sekolah juga diminta menciptakan budaya kolaboratif, melibatkan relawan, tokoh masyarakat, serta dinas sosial dalam membangun ekosistem pembelajaran yang sehat. Pelatihan ini akan berlangsung hingga 15 Desember 2025 dan disaksikan pula oleh lebih dari 100 kepala sekolah lainnya secara daring.
Program rekrutmen PPPK Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat tahun 2025 menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memperluas akses pendidikan bagi kelompok rentan sekaligus menyerap tenaga kerja di sektor pendidikan. Dengan dukungan regulasi yang jelas, pelatihan intensif, dan kebutuhan formasi yang besar, langkah ini diharapkan mampu menghadirkan tenaga pendidik profesional yang siap berkontribusi bagi masa depan pendidikan Indonesia. Keberadaan guru dan tenaga kependidikan yang kompeten akan menjadi pondasi utama keberhasilan Sekolah Rakyat dalam mencetak generasi baru yang lebih tangguh, mandiri, dan mampu keluar dari lingkaran kemiskinan.
)* Pengamat Pendidikan







Leave a Reply