Oleh : Anindira Putri Maheswani )*
Dalam semangat kebersamaan dan komitmen untuk mencapai Indonesia yang lebih sehat, program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian menunjukkan arah positif bagi peningkatan kualitas gizi nasional. Program ini tidak hanya berhasil meraih respon positif masyarakat, tetapi juga mengukuhkan sinergi antara berbagai instansi pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari manajer riset, pejabat daerah, hingga institusi keamanan, menegaskan bahwa MBG merupakan investasi jangka panjang untuk tumbuh kembang generasi penerus bangsa.
Program MBG terus mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau memperkuat langkah MBG. Zulkifli Syukur, Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau, menyampaikan kesiapan pemerintah daerah untuk mendukung percepatan pelaksanaan program meskipun masih menunggu aturan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Dengan adanya 15 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di wilayah Riau, pemerintah daerah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam memastikan bahwa program MBG dapat dijalankan secara optimal.
Zulkifli menekankan bahwa tujuan utama dari program ini adalah agar anak-anak di Riau tumbuh secara optimal, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga perkembangan IQ mereka. Komitmen ini sejalan dengan upaya strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda merupakan aset terpenting bangsa. Keberadaan SPPG di seluruh wilayah Riau merupakan wujud nyata bahwa pemerintah daerah tidak hanya fokus pada penyediaan pangan bergizi, melainkan juga berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Di tingkat nasional, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan, menjelaskan bahwa rapat evaluasi dan pengoptimalan program MBG telah dilakukan menyusul arahan Presiden Republik Indonesia. Fokus rapat tersebut tidak hanya mengevaluasi implementasi selama beberapa bulan terakhir, tetapi juga menetapkan target-target strategis untuk tahun 2025. Program MBG yang mencakup peserta didik dari anak usia dini hingga SMA, serta anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, mencerminkan pendekatan holistik dalam penanganan permasalahan gizi nasional.
Tigor menegaskan bahwa kebijakan yang diambil telah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional. Hal ini menandakan komitmen pemerintah pusat dalam menyediakan kerangka regulasi yang kokoh untuk mendukung upaya peningkatan kualitas gizi. Dengan demikian, setiap langkah implementasi program MBG tidak hanya bersifat reaktif terhadap masalah saat ini, tetapi juga strategis untuk membangun fondasi kesehatan bagi generasi masa depan.
Selain dukungan dari sektor kesehatan dan pendidikan, peran institusi keamanan pun turut menguatkan pelaksanaan MBG. Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, menjelaskan bahwa pembangunan dapur sehat sebagai tindak lanjut kebijakan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia merupakan langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan. Dapur sehat yang akan dikelola oleh 47 personel dari berbagai elemen badan gizi dan jajaran kepolisian, diharapkan menjadi model percontohan bagi setiap Polres di wilayah Polda Banten.
Target penyelesaian pembangunan dapur sehat yang ditetapkan dalam waktu satu bulan ke depan dan kapasitas produksi 3.110 porsi makanan bergizi setiap hari, menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam mendukung keberlangsungan program MBG. Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada anak-anak sekolah, santri, murid berkebutuhan khusus, serta ibu hamil dan menyusui, tetapi juga menciptakan sinergi antara berbagai elemen negara dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.
Implementasi program MBG merupakan wujud nyata dari sinergi antara kebijakan, pengawasan, dan evaluasi yang dilakukan oleh berbagai pihak. Keterpaduan ini menciptakan sistem yang tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan potensi anak-anak bangsa. Dengan dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta institusi penegak hukum, program MBG telah menciptakan momentum untuk perubahan yang lebih luas.
Melihat berbagai upaya dan langkah konkret yang telah diambil, jelas bahwa program MBG merupakan kebijakan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya berdampak langsung pada kesehatan, tetapi juga berdampak positif pada aspek pendidikan, ekonomi, dan ketahanan pangan nasional. Dukungan dan komitmen yang ditunjukkan oleh berbagai pihak merupakan contoh sinergi yang patut diapresiasi, mengingat tantangan yang ada tidak bisa diatasi oleh satu pihak saja.
Partisipasi aktif dari masyarakat, serta sinergi antara berbagai instansi pemerintah, merupakan kunci keberhasilan program ini. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan memberikan dampak besar bagi generasi mendatang. Mari kita dukung MBG dengan penuh semangat, karena dengan memberikan asupan bergizi yang optimal, kita tidak hanya menciptakan anak-anak yang sehat, tetapi juga bangsa yang kuat dan siap menghadapi tantangan global.
Dengan dukungan yang konsisten, kita semua dapat berperan aktif dalam memastikan program MBG berjalan secara berkelanjutan dan optimal. Mari kita bersama-sama menyongsong masa depan Indonesia yang lebih cerah dengan langkah nyata menuju Indonesia Sehat, Indonesia Cerdas, dan Indonesia Emas 2045.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute
Leave a Reply