Oleh : Deka Prawira )*
Masyarakat mengapresiasi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam upaya menciptakan generasi emas bebas narkoba adalah langkah yang tidak hanya penting, tetapi juga sangat relevan dengan tantangan zaman. Melalui program-program strategis seperti Desk Pemberantasan Narkoba, pemerintah menunjukkan komitmen nyata dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika yang mengancam masa depan bangsa.
Program ini tidak hanya menargetkan pemberantasan penyelundupan dan perdagangan narkoba, tetapi juga mencakup pencegahan dan rehabilitasi, memastikan setiap lapisan masyarakat, terutama generasi muda, mendapatkan perlindungan dari ancaman narkotika. Dengan sinergi berbagai lembaga, seperti Polri, BNN, hingga kementerian terkait, langkah ini mencerminkan keseriusan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Pemberantasan narkoba memang bukan tugas ringan. Data yang disampaikan Badan Narkotika Nasional menunjukkan bahwa angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 1,73 persen dari populasi, atau setara dengan sekitar 3,3 juta orang.
Angka ini mencerminkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapi pemerintah, terlebih saat menyasar usia produktif sebagai kelompok yang paling rentan. Untuk itulah, Desk Pemberantasan Narkoba dibentuk sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan menutup celah penyelundupan narkoba serta memperkuat upaya pencegahan, penindakan, hingga rehabilitasi.
Desk yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini memiliki struktur yang solid dan melibatkan lintas sektor. Kepala Bareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, menjelaskan bahwa tim ini melibatkan tak hanya Polri dan BNN, tetapi juga Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, hingga Tentara Nasional Indonesia.
Langkah kolaboratif ini penting untuk memastikan semua elemen bersinergi dalam memerangi peredaran narkoba. Pendekatan ini tidak hanya menekankan penegakan hukum tetapi juga melibatkan rehabilitasi sebagai bagian dari solusi jangka panjang.
Tak berhenti di situ, lima kelompok kerja dalam desk ini memberikan fokus yang spesifik, mulai dari pencegahan, penindakan hukum, hingga publikasi. Kelompok kerja ini memiliki peran strategis untuk memastikan bahwa setiap program memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
Upaya pemberantasan narkoba ini juga diarahkan untuk memutus rantai kejahatan yang lebih kompleks, termasuk tindak pidana pencucian uang yang sering kali terkait erat dengan jaringan narkoba. Dengan demikian, tujuan besar untuk melindungi generasi muda dari ancaman ini menjadi lebih terstruktur dan terukur.
Komitmen Polri dalam mendukung program ini juga patut diapresiasi. Komjen Wahyu Widada menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah bagian dari perlindungan terhadap generasi muda yang akan menjadi tulang punggung Indonesia Emas 2045.
Bahkan, keberhasilan mengungkap kasus laboratorium narkoba di Bali menjadi bukti nyata keseriusan Polri dalam menjalankan mandat dari Presiden Prabowo. Ini menunjukkan bahwa upaya pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan di permukaan, tetapi hingga ke akar-akarnya. Arahan tegas dari Presiden dan Kapolri untuk tidak memberi ruang bagi peredaran narkoba semakin memperkuat keyakinan masyarakat akan masa depan yang lebih cerah.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk legislatif, juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini. Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyoroti perlunya penguatan intelijen untuk mendeteksi dan memberantas peredaran narkoba secara lebih efektif. Intelijen menjadi instrumen kunci dalam upaya pencegahan, karena peredaran narkoba sering kali melibatkan jaringan yang kompleks dan lintas negara.
Tidak hanya itu, peningkatan pusat-pusat rehabilitasi juga menjadi agenda penting yang harus segera diwujudkan. Dengan rehabilitasi yang memadai, penyalahguna narkoba dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif. Program ini tidak hanya mengandalkan pendekatan represif, tetapi juga menempatkan rehabilitasi dan pencegahan sebagai komponen utama.
Langkah pemerintahan Prabowo-Gibran ini merupakan contoh nyata dari visi strategis yang berorientasi pada masa depan. Komitmen untuk memberantas narkoba menjadi lebih dari sekadar janji politik, melainkan investasi jangka panjang bagi generasi muda.
Mengapresiasi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atas komitmennya dalam mewujudkan generasi emas bebas narkoba adalah wujud penghormatan atas langkah nyata yang telah diambil demi masa depan bangsa. Program seperti Desk Pemberantasan Narkoba menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya bicara, tetapi bertindak dengan melibatkan berbagai pihak untuk memberantas peredaran narkotika dari hulu hingga hilir.
Sebagai masyarakat, kita memiliki peran besar untuk mendukung program ini. Edukasi tentang bahaya narkoba harus terus dilakukan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat luas. Selain itu, kita juga harus aktif melaporkan jika mengetahui adanya indikasi peredaran narkoba di sekitar kita. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
Pada akhirnya, langkah besar yang diambil pemerintahan Prabowo-Gibran ini menjadi harapan baru untuk masa depan Indonesia. Dengan komitmen kuat dari berbagai elemen, kita semua bisa bermimpi tentang generasi emas yang bebas dari narkoba, generasi yang akan membawa bangsa ini menuju kejayaan di tahun 2045.
Kini, waktunya kita semua ikut ambil bagian, karena perjuangan melawan narkoba bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Mari kita dukung penuh upaya ini demi masa depan Indonesia yang lebih baik!
)* Penulis adalah kontributor Jendela Baca insitute
Leave a Reply