Indonesia-Satu.com

Independen Terpercaya

Manfaat MBG untuk 36,7 Juta Jiwa di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Oleh : Sifya Nandia Fitri )*

Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menandai tonggak penting dalam upaya membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menjadi simbol nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat, terutama dalam menjamin pemenuhan gizi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, anak-anak sekolah, serta ibu hamil di seluruh Indonesia. Dengan capaian luar biasa, sebanyak 36,7 juta jiwa telah menerima manfaat MBG hanya dalam satu tahun pertama, menegaskan komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan dan masa depan bangsa.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Djamari Chaniago menyebut pencapaian tersebut sebagai hasil sinergi luar biasa antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan. Menurutnya, jumlah penerima MBG yang mencapai puluhan juta jiwa dalam kurun waktu singkat menunjukkan efektivitas kebijakan dan kemampuan pemerintah menggerakkan seluruh elemen bangsa. Negara lain mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai target sebesar itu, namun Indonesia berhasil melakukannya hanya dalam satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Keberhasilan tersebut tidak hanya menggambarkan ketangguhan manajemen kebijakan publik, tetapi juga memperlihatkan arah pembangunan nasional yang terencana dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Program MBG bukan sekadar proyek pemberian makanan gratis, melainkan strategi jangka panjang untuk memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia. Pemerintah menyadari bahwa kualitas gizi yang baik adalah kunci mencetak generasi sehat, cerdas, dan produktif. Karena itu, pelaksanaan MBG tidak hanya berfokus pada kuantitas penerima manfaat, tetapi juga pada kualitas makanan yang bergizi seimbang dan sesuai standar keamanan pangan. Hal ini sejalan dengan tujuan besar pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menekan angka stunting, mengurangi malnutrisi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pangan lokal.

Anggota Komisi IX DPR RI Ranny Fahd Arafiq menilai MBG sebagai investasi besar pemerintah bagi masa depan Indonesia. Program ini dianggap sebagai pondasi dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. Menurutnya, pemberian makanan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah dan ibu hamil bukan hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga mempersiapkan generasi yang tangguh secara intelektual dan fisik. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan MBG agar program ini berjalan efektif dan tepat sasaran. Pemerintah daerah, sekolah, pelaku usaha pangan, hingga masyarakat perlu berperan aktif agar manfaat program dapat dirasakan merata di seluruh pelosok tanah air.

Sementara itu, Tenaga Ahli DPR RI Fadhly menambahkan bahwa MBG merupakan langkah strategis Presiden Prabowo dalam mempercepat penurunan stunting dan memperluas akses pangan bergizi. Kebijakan ini tidak hanya berdampak sosial tetapi juga ekonomi karena turut memberdayakan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di sektor pangan lokal. Dengan memanfaatkan bahan baku dari produksi dalam negeri, MBG menjadi instrumen penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus menumbuhkan ekonomi daerah. Program ini mendorong terciptanya ekosistem pangan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak kepada masyarakat kecil.

Dalam implementasinya, Badan Gizi Nasional (BGN) menerapkan prinsip ketat terhadap kualitas makanan yang disajikan. Tenaga Ahli BGN, Ande Citra Restiawan, menjelaskan bahwa setiap menu MBG disusun berdasarkan kebutuhan kalori dan gizi anak-anak dengan memperhatikan aspek higienitas serta kearifan lokal. Pendekatan ini memastikan bahwa program tidak hanya memberikan asupan bergizi, tetapi juga menghormati kebudayaan pangan daerah. Prinsip “mengenyangkan sekaligus menyehatkan” menjadi pedoman utama BGN dalam memastikan program berjalan efektif dan tepat sasaran.

Meskipun demikian, pelaksanaan MBG tidak lepas dari catatan perbaikan. Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Arif Fakhruddin menilai program ini merupakan kebijakan baik dan strategis untuk umat, tetapi tetap memerlukan pengawasan ketat agar manfaatnya maksimal. Menurutnya, pengawasan terhadap aspek keamanan pangan, kebersihan, serta kehalalan makanan menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Ia menegaskan pentingnya pemerintah melibatkan ulama dan ahli gizi muslim dalam proses pengawasan agar makanan yang disajikan tidak hanya bergizi tetapi juga halal dan thayyib atau baik secara syariat dan kesehatan. Pandangan tersebut menjadi masukan konstruktif agar pelaksanaan MBG semakin berkualitas, transparan, dan aman bagi penerima manfaat.

Selain memberikan dampak pada peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat, program MBG turut memperkuat cadangan pangan nasional. Pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran berhasil menjaga stabilitas pasokan bahan pangan dan mengelola distribusinya secara efisien. Dampak positif ini beriringan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka 5,12 persen dan inflasi yang terkendali pada kisaran 2 hingga 3 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kebijakan sosial seperti MBG tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian integral dari strategi besar pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Capaian satu tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran dalam pelaksanaan MBG menunjukkan arah baru pembangunan manusia Indonesia yang berorientasi pada kualitas. Pemerintah berhasil membuktikan bahwa program sosial dapat dirancang secara efisien tanpa mengorbankan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Dengan menjangkau lebih dari 36,7 juta jiwa dalam waktu singkat, MBG telah menjadi contoh nyata bahwa negara hadir untuk melindungi dan menyejahterakan rakyatnya dari hulu hingga hilir.

Ke depan, tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi kualitas pelaksanaan program agar tetap tepat sasaran dan aman bagi seluruh penerima manfaat. Sinergi antara pemerintah, lembaga keagamaan, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan MBG sebagai kebijakan publik yang efektif dan berdampak luas. Dengan pengawasan dan perbaikan berkelanjutan, MBG akan terus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan Indonesia yang sehat, berdaya saing, dan siap menghadapi masa depan. Program ini bukan sekadar kebijakan populis, tetapi warisan strategis yang meneguhkan visi besar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya.

)* Penulis adalah Pengamat Sosial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *