Oleh: Anggina Rahmadani )*
Upaya menjaga stabilitas nasional kembali menjadi prioritas penting pemerintah di tengah munculnya dinamika hubungan industrial dan berbagai agenda publik. Pemerintah menegaskan bahwa kondisi aman dan tertib adalah fondasi pembangunan yang harus terus dijaga oleh seluruh elemen bangsa. Dalam situasi pemulihan ekonomi dan penguatan daya saing nasional, munculnya narasi provokatif yang berpotensi memecah belah masyarakat dinilai perlu diantisipasi agar tidak mengganggu kepercayaan publik maupun iklim usaha yang sedang tumbuh. Pemerintah mengajak masyarakat untuk tetap berpikir jernih, mengutamakan dialog, dan menolak ajakan-ajakan yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional.
Wacana penyampaian aspirasi terkait penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 menjadi salah satu isu yang mendapat perhatian bersama. Pemerintah memahami aspirasi buruh yang menginginkan peningkatan kesejahteraan dan terus menegaskan bahwa mekanisme penetapan UMP dilakukan secara objektif, berdasarkan pertimbangan ekonomi nasional, produktivitas, dan keberlanjutan dunia usaha. Dalam berbagai kesempatan, pemerintah memastikan bahwa instrumen tripartit tetap menjadi ruang dialog utama sehingga keputusan yang dihasilkan dapat memberi manfaat luas bagi pekerja sekaligus menjaga kesinambungan industri.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam pandangannya menegaskan dukungan terhadap upaya pemerintah menjaga keseimbangan antara kepentingan buruh dan dunia usaha. Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azzam, menyampaikan bahwa mekanisme perundingan bersama adalah pendekatan konstruktif karena memungkinkan setiap perusahaan menyesuaikan kebijakan upah sesuai kondisi masing-masing. Ia menilai kerangka kebijakan yang diterapkan pemerintah pada dasarnya sudah memberikan ruang keadilan bagi semua pihak, terutama karena mempertimbangkan realitas berbeda pada setiap sektor industri. Pandangan ini memperkuat pesan bahwa pemerintah tidak hanya mendengar aspirasi, tetapi juga berupaya menyelaraskan kepentingan agar pembangunan ekonomi tetap berjalan stabil.
Kalangan pemuda juga menyuarakan dukungan terhadap ajakan pemerintah agar masyarakat mengedepankan sikap bijak dan menolak provokasi. Aktivis Mahasiswa Unpam, Kristanto, menilai bahwa kebebasan berpendapat merupakan bagian dari demokrasi, namun harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Ia menekankan pentingnya aksi damai yang memperkuat persatuan, bukan memicu ketegangan. Baginya, pemerintah telah memberi ruang yang luas bagi publik untuk menyampaikan aspirasi, sehingga seluruh elemen masyarakat sebaiknya menjaga momentum tersebut dengan tidak memberikan tempat bagi narasi yang dapat mengganggu stabilitas.
Di lapangan, aparat keamanan turut memperkuat komitmen pemerintah untuk menciptakan ruang demokrasi yang tertib dan aman. Penempatan personel gabungan dalam kegiatan aksi buruh di Jakarta dilakukan untuk memastikan suasana tetap kondusif dan pelayanan publik berjalan lancar. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombespol Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa aparat bertugas mendampingi masyarakat secara humanis dan profesional. Ia menilai kerja sama antara peserta aksi dan aparat keamanan merupakan kunci kelancaran sebuah kegiatan publik. Dengan pendekatan yang persuasif, aparat memastikan bahwa penyampaian pendapat dapat berlangsung aman tanpa mengganggu stabilitas ibu kota.
Dari lingkar tokoh nasional, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar, memberikan pandangan yang memperkuat pesan pemerintah mengenai pentingnya menolak narasi provokatif. Dalam forum Munas XI MUI, beliau menekankan bahwa keamanan nasional merupakan karunia yang harus dijaga oleh semua pihak, mulai dari pemerintah, ulama, hingga masyarakat luas. Ia menilai bahwa sinergi antara ulama dan negara merupakan langkah strategis untuk menjaga keharmonisan bangsa. Stabilitas menjadi fondasi yang memungkinkan Indonesia terus bergerak menuju kesejahteraan yang lebih baik.
Pandangan para tokoh tersebut menunjukkan kesadaran kolektif bahwa stabilitas nasional bukan hanya kepentingan satu kelompok, tetapi merupakan kebutuhan seluruh rakyat. Pemerintah terus menegaskan bahwa upaya menjaga ketertiban, menolak provokasi, dan memperkuat dialog merupakan cara terbaik untuk memastikan pembangunan berjalan secara konsisten. Dengan ekonomi yang tengah tumbuh, investasi yang menguat, serta peluang kerja yang semakin terbuka, stabilitas menjadi modal utama yang tidak boleh tergoyahkan oleh narasi yang tidak sejalan dengan semangat persatuan.
Dalam perspektif ini, masyarakat diajak untuk tetap berpikir positif dan selektif dalam menerima informasi. Pemerintah mengingatkan bahwa berbagai provokasi, terutama yang beredar di ruang digital, sering kali tidak berbasis fakta dan hanya bertujuan menciptakan kegaduhan. Masyarakat dihimbau untuk merujuk pada sumber informasi resmi, memperkuat literasi digital, dan menghindari penyebaran pesan yang dapat merusak harmoni sosial. Sikap ini penting agar bangsa Indonesia tetap solid menghadapi berbagai tantangan global.
Pemerintah melalui berbagai kebijakannya memastikan bahwa aspirasi masyarakat tetap mendapat ruang, namun dalam koridor ketertiban yang menjaga keselamatan publik. Dengan komitmen dialog, pendekatan humanis aparat, dan partisipasi positif dari masyarakat, Indonesia memiliki modal kuat untuk mempertahankan stabilitas yang telah menjadi pilar utama pembangunan nasional.
Menolak narasi provokatif bukan hanya pilihan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama demi masa depan bangsa. Dengan menjaga suasana tetap kondusif, memperkuat kolaborasi antara buruh, pengusaha, pemerintah, ulama, dan pemuda, Indonesia dapat terus melangkah maju menuju kesejahteraan yang merata dan ketahanan nasional yang kokoh. Pemerintah menegaskan bahwa stabilitas adalah jalan menuju kemajuan, dan bangsa Indonesia akan semakin kuat ketika seluruh elemen masyarakat bersatu menjaga harmoni yang telah terbangun.
)* Penulis merupakan Analis Kebijakan Publik


Leave a Reply