Oleh: Amru Putra S.*)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meninggalkan legasi besar bagi Indonesia melalui pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang menjadi salah satu tonggak utama dalam pemerintahannya. Pembangunan IKN bukan hanya sekadar pemindahan fisik ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, tetapi merupakan simbol keberanian dan visi jauh ke depan dari seorang presiden yang ingin mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Proyek ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta dan memberikan kesempatan bagi wilayah lain untuk berkembang.
IKN bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari visi besar Jokowi untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi tantangan global di masa depan. Jokowi ingin memastikan bahwa Indonesia siap bersaing di era globalisasi dan perubahan iklim. Oleh karena itu, desain IKN dirancang dengan pendekatan yang berkelanjutan, mengutamakan aspek lingkungan, efisiensi energi, serta tata kota yang modern dan ramah lingkungan. Proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat pemerintahan baru, tetapi juga pusat inovasi teknologi, pusat ekonomi hijau, dan kota cerdas (smart city) yang menjadi contoh bagi pembangunan kota-kota lain di Indonesia.
Pembangunan IKN juga bertujuan untuk menciptakan keseimbangan pembangunan antara wilayah barat dan timur Indonesia. Selama bertahun-tahun, Jawa menjadi pusat ekonomi, industri, dan pemerintahan yang menyebabkan ketimpangan pembangunan antara Jawa dan daerah-daerah lainnya. Dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, Jokowi berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, khususnya di Indonesia bagian timur, sehingga tercipta pemerataan pembangunan yang lebih adil dan merata.
Keputusan Jokowi untuk membangun ibu kota baru juga menghidupkan kembali gagasan lama yang pernah dicetuskan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Sejak awal kemerdekaan, Soekarno sudah memiliki visi untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Jawa, sebagai bagian dari rencana besar pembangunan Indonesia yang lebih merata. Gagasan ini kemudian terlupakan selama bertahun-tahun hingga akhirnya diwujudkan oleh Jokowi. Melalui pembangunan IKN, Jokowi tidak hanya mewujudkan cita-cita lama tersebut, tetapi juga membangun fondasi bagi masa depan Indonesia yang lebih maju, berkelanjutan, dan seimbang.
Keberanian Jokowi untuk memindahkan ibu kota negara mendapatkan dukungan luas, terutama dari masyarakat Kalimantan Timur yang merasa bangga daerah mereka dipilih sebagai lokasi pengembangan IKN. Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur, Dr. H. Syaharie Ja’ang, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam membangun IKN. Menurutnya, proyek ini bukan hanya pencapaian besar dalam pembangunan infrastruktur, tetapi juga langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada Jakarta dan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Syaharie Ja’ang menilai bahwa pembangunan IKN memberikan banyak peluang bagi masyarakat setempat, terutama dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi. Ia melihat bahwa dampak positif dari proyek ini sudah mulai dirasakan, baik dari sisi ekonomi maupun sosial, dan berharap hal ini terus berlanjut seiring dengan perkembangan pembangunan IKN. Dukungan dari masyarakat Kalimantan Timur sangat penting, karena menjadi bagian integral dari keberhasilan proyek ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Dewan Pertahanan Adat Dayak Kutai Banjar, Mahtarudin. Menurutnya, pembangunan IKN ke Kalimantan Timur merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat adat di daerah tersebut. Ia berharap bahwa proyek ini akan membuka peluang kerja yang lebih besar bagi putra-putri daerah, sehingga kesejahteraan masyarakat lokal dapat meningkat secara signifikan.
Dengan Kalimantan Timur terpilih sebagai lokasi pembangunan IKN yang menjadi ibu kota baru Indonesia, harapan besar tumbuh di kalangan masyarakat adat bahwa proyek ini akan mempercepat pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan. Mahtarudin berharap pembangunan IKN akan membuka peluang kerja lebih besar bagi masyarakat setempat, serta meningkatkan kesejahteraan secara signifikan. Selain itu, pembangunan IKN juga memberikan kesempatan bagi masyarakat adat untuk memperkenalkan tradisi dan budaya setempat, serta mendukung pelestarian warisan budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Dalam pandangan Mahtarudin, dampak positif terbesar dari pembangunan IKN adalah terciptanya lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi masyarakat adat Kalimantan. Kehadiran kementerian dan lembaga negara di wilayah tersebut memberikan kesempatan bagi putra-putri Kalimantan untuk bersaing di pasar tenaga kerja nasional. Peningkatan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat setempat seiring dengan kemajuan pembangunan IKN mencerminkan manfaat nyata yang diperoleh dari proyek ini.
Proyek IKN merupakan salah satu warisan terbesar dari pemerintahan Presiden Jokowi. Melalui pembangunan IKN, Presiden Jokowi telah meletakkan fondasi penting bagi masa depan Indonesia yang lebih seimbang, adil, dan berkelanjutan. Pemindahan ibu kota ini tidak hanya menjadi solusi untuk masalah yang dihadapi Jakarta, tetapi juga mencerminkan visi jangka panjang Jokowi dalam mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Dukungan masyarakat Kalimantan, terutama masyarakat adat, menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan proyek ini, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Presiden Jokowi telah meninggalkan warisan berupa ibu kota baru, IKN, yang akan terus dikenang sebagai simbol perubahan dan kemajuan bangsa.
*) Pengamat Tata Kota asal Kalimantan Timur
Leave a Reply