JAKARTA – Isu yang beredar mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di sektor industri domestik mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli dengan tegas menyatakan bahwa informasi mengenai PHK besar-besaran di berbagai perusahaan tidak sesuai dengan kenyataan.
“Kami telah mengonfirmasi langsung dengan beberapa perusahaan besar, termasuk PT Mayora Indah Tbk, dan mereka menegaskan bahwa tidak ada PHK besar-besaran yang terjadi,” ujar Yassierli.
Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan memantau secara seksama kondisi pasar tenaga kerja. Meskipun ada sejumlah laporan yang tersebar, Yassierli mengungkapkan bahwa sektor manufaktur justru masih mencatatkan kinerja yang sangat positif.
“Industri manufaktur justru memberikan peluang lebih besar bagi tenaga kerja baru dibandingkan dengan jumlah pekerja yang terdampak oleh PHK,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Yassierli mengakui bahwa Kementerian Ketenagakerjaan sedang memverifikasi data terkait jumlah pekerja yang terkena PHK hingga Februari 2025. Proses verifikasi ini penting untuk memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada publik. Pemerintah memastikan bahwa segala upaya dilakukan untuk menjaga stabilitas pasar tenaga kerja.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita turut memberikan penjelasan terkait sektor industri. Menurut Agus, meskipun terdapat penyesuaian di beberapa perusahaan tertentu, sektor manufaktur secara keseluruhan terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
“Kami tetap optimis dan berkomitmen untuk mendorong investasi baru serta meningkatkan kinerja sektor industri, yang tentunya akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Agus.
Sebagai contoh nyata, penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur pada tahun 2024 menunjukkan hasil yang menggembirakan.
“Rasio penyerapan tenaga kerja baru di sektor manufaktur pada 2024 mencapai 1:20, yang menunjukkan bahwa sektor ini tetap menjadi pilar utama dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia,” tambah Agus.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memberikan pandangannya mengenai potensi positif ekonomi Indonesia ke depan. Josua menyatakan bahwa meskipun ada tantangan yang dihadapi oleh beberapa sektor, program-program prioritas pemerintah tetap memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja.
“Program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan 3 Juta Rumah akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan,” pungkas Josua.
Program-program pemerintah ini diharapkan tidak hanya memperkuat daya serap tenaga kerja, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Langkah-langkah tersebut diambil untuk memastikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh di tengah tantangan global dan memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah terus berkomitmen untuk menciptakan peluang baru bagi tenaga kerja Indonesia dan mendukung sektor industri dalam meningkatkan daya saing nasional.
[^]
Leave a Reply