Oleh : Salmon Kadepa )*
Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) mengerahkan sejumlah pasukan elite untuk memberantas habis Organisasi Papua Merdeka (OPM) agar mereka tidak lagi terus melakukan banyak kekerasan dan kekejaman kepada masyarakat Papua. Langkah ini pun perlu untuk mendapat dukungan seluruh elemen masyarakat agar kedamaian dapat terus tercipta di Bumi Cenderawasih.
Aparat keamanan terus berkomitmen untuk memberantas Organisasi Papua Merdeka (OPM), termasuk melalui pengerahan pasukan elit. Pengerahan sejumlah pasukan elite itu tentu sangat membantu dalam pemberantasan habis OPM lantaran selama ini mereka sama sekali tidak berhenti dalam bertindak keji, bahkan tidak lagi segan-segan untuk menyerang aparat keamanan termasuk juga warga sipil orang asli Papua (OAP) yang tidak bersalah.
Bahkan baru-baru ini, OPM kembali menembak mati warga sipil di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2024. Korban merupakan sopir angkot.
Mirisnya lagi, bukan hanya sekedar menghabisi nyawa korban, namun gerombolan teroris Bumi Cenderawasih itu juga membakar angkot milik korban. Ternyata pelaku penembakan sekaligus pembakaran itu adalah OPM pimpinan Undius Kogoya yang memang selama ini kerap menjalankan aksi biadab mereka di Kabupaten Paniai.
Oleh karenanya, Pemerintah Republik Indonesia (RI) kemudian menunjukkan peran serta negara dalam melindungi segenap tumpah darah Indonesia termasuk mereka warga sipil di Papua dengan adanya pengerahan sejumlah pasukan elite untuk memberantas habis OPM.
Sebagaimana informasi yang beredar, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Kewilayahan Batalyon Infanteri (Yonif) R 641/Beruang tiba di Tanah Papua untuk membantu dalam operasi memberantas habis keberadaan Organisasi Papua Merdeka.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 172 PWY, Kolonel Infanteri (Inf) Bobby Triyanto kemudian menyambut dengan sangat hangat kedatangan bantuan dari pasukan elite tersebut demi menciptakan kedamaian di Bumi Cenderawasih.
Bukan hanya itu, namun karena ulah yang semakin menjadi-jadi dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) sejak beberapa waktu yang lalu, kemudian juga turut membuat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menerjunkan pasukan elitenya, yakni Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Tanpa terendus, pihak Kopasgat berupaya untuk melangsungkan operasi senyap yang mengepung beberapa titik vital di segala penjuru Bumi Cenderawasih, sehingga menjadikan OPM, termasuk pasukan pimpinan Egianus dan kawan-kawannya menjadi semakin terdesak.
Sebagai informasi, bahwa beberapa waktu lalu, OPM harus membayar kebrutalan yang mereka lakukan selama ini dengan darah karena nekat menghadang prajurit TNI dari Komando Operasi (Koops) TNI Habema.
Penghadangan oleh kelompok separatis tersebut berujung pada kemenangan mutlak dari aparat keamanan Republik Indonesia, sehingga memaksa mereka untuk menyeret tubuh rekannya sendiri ke dalam hutan dalam kondisi yang berdarah-darah lantaran terluka akibat tertembak dalam bentrok senjata dengan pasukan Koops Habema.
Dalam siaran resmi Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (AD), pasukan operasi khusus Koops Habema TNI sedang bergerak menuju ke Kampung Bazemba, Distrik Sugapa di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Pasukan tempur Koops TNI Habema tersebut bergerak menuju ke Sugapa setelah sebelumnya mendapatkan informasi bahwa OPM sedang menebarkan teror mereka di distrik itu. Bahkan, gerombolan teroris Bumi Cenderawasih tersebut sempat mendatangi warga dan meminta secara paksa bahan makanan, kemudian sempat melakukan penyiksaan secara kejam pada masyarakat sipil.
Tentu saja hal tersebut tidak menjadikan aparat keamanan tinggal diam, dengan penuh keberanian dan semangat patriotik mereka bergerak untuk memburu OPM hingga terjadi bentrok senjata dan membuat gerombolan separatis musuh negara itu terdesak hingga mereka mundur ke arah Kampung Wandoga.
Menurut Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Richard T.H. Tampubolon, OPM yang mengganggu keamanan di Kampung Bazemba merupakan anak buah dari Apen Kobogau dan mereka terus secara intens beroperasi menebar terornya di wilayah Intan Jaya.
Seluruh hal yang Pasukan Koops Habema lakukan merupakan upaya dari TNI untuk menciptakan keamanan di Intan Jaya, agar semua kehidupan di masyarakat bisa berjalan dengan normal sehingga pembangunan Bumi Cenderawasih bisa berjalan dengan baik.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ahmad Sahroni mengatakan bahwa baik pihaknya maupun Pemerintah RI sama sekali tidak memiliki keraguan untuk terus memberantas Organisasi Papua Merdeka (OPM). Negara telah sangat konsisten bahkan sejak awal untuk memberantas siapapun yang terus mengancam eksistensi NKRI.
Di sisi lain, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa pihaknya dalam upaya pemberantas OPM sama sekali tidak akan main lembut. Pasalnya, kekejian gerombolan teroris itu selama ini sudah sangat kelewatan, lantaran mereka terus menggunakan senjata, sehingga juga patut dilawan dengan senjata pula.
Terlebih, menurutnya memang upaya penanganan keamanan di Papua jelas sangat berbeda dengan di wilayah lain. Sehingga aparat memiliki metodenya tersendiri untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan di Papua.
Pemberantasan habis Organisasi Papua Merdeka (OPM) patut mendapatkan dukungan penuh oleh seluruh pihak di Indonesia. Dalam upaya tersebut, aparat keamanan bahkan mengerahkan sejumlah pasukan elite mereka. Dengan adanya pengerahan pasukan elit ini dari berbagai unsur ini, gerombolan separatis Papua diharapkan dapat segera ditumpas.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung
Leave a Reply