Indonesia-Satu.com

Independen Terpercaya

Hilirisasi Smelter Dorong Kedaulatan Ekonomi Jangka Panjang dan Potensi Penyerapan SDM Lokal

Jakarta – Pemerintah terus memperkuat agenda hilirisasi nasional melalui pembangunan smelter sebagai fondasi kedaulatan ekonomi jangka panjang. Kebijakan ini dinilai strategis meski membutuhkan waktu dan kesabaran, karena manfaat nilai tambah, penguatan industri, serta penyerapan sumber daya manusia (SDM) lokal diyakini akan dirasakan secara berkelanjutan oleh daerah dan nasional.

Ekonom Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Iwan Harsono, menilai langkah pemerintah mendorong hilirisasi melalui pembangunan smelter merupakan kebijakan yang tepat dan tidak bisa ditawar. Menurutnya, dampak perlambatan ekonomi jangka pendek merupakan konsekuensi yang wajar dalam proses transformasi struktural ekonomi nasional.

“Pemerintah dan masyarakat perlu bersabar. Smelter harus tuntas terlebih dahulu. Begitu beroperasi, nilai tambah tambang yang mengalir ke daerah akan jauh lebih besar,” terangnya. Ia menegaskan bahwa smelter adalah harga mati demi memastikan kekayaan alam Indonesia tidak terus diekspor dalam bentuk mentah, tetapi diolah untuk kepentingan nasional.

Komitmen hilirisasi tersebut juga tercermin dari langkah PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang mempercepat sejumlah proyek strategis. INALUM saat ini menggarap tiga proyek utama, yakni pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) II, Smelter II di Mempawah, Kalimantan Barat, serta pembangunan Potline IV di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Corporate Secretary INALUM, Mahyaruddin Ende, menyatakan bahwa hilirisasi aluminium merupakan strategi kunci perusahaan untuk memperluas manfaat industri dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global. “Hilirisasi aluminium menjadi strategi kunci untuk memperluas manfaat industri sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global,” kata Mahyaruddin.

Tidak hanya itu, INALUM juga memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara terstruktur dengan menggandeng Rumah BUMN di Kabupaten Toba. Sinergi tersebut diwujudkan melalui pembinaan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas usaha. “Seluruh inisiatif penguatan UMKM dirancang agar memberikan dampak sosial yang nyata pada kemandirian dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Dari sisi pengamat energi dan tambang, Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Watch (IMEW), Ferdy Hasiman, menilai penguasaan proyek-proyek hilirisasi oleh MIND ID merupakan tonggak penting bagi BUMN tambang nasional. Menurutnya, langkah ini membuka jalan bagi Indonesia untuk masuk lebih dalam ke ekosistem energi bersih dan industri hijau.

“MIND ID memiliki segala persyaratan untuk bersaing. Dengan masuk ke proyek hilirisasi, perusahaan sudah melangkah lebih maju. Proyek seperti smelter di Halmahera Timur milik Antam, hingga pembangunan fasilitas bauksit terintegrasi, mempertegas posisi MIND ID sebagai pelopor hilirisasi pemerintah,” ujar Ferdy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *