Oleh : Gavin Asadit )*
Menjelang perayaan Tahun Baru 2026, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah memperkuat koordinasi untuk memastikan ketersediaan stok kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak tetap aman di seluruh wilayah Indonesia. Peningkatan mobilitas masyarakat selama libur akhir tahun menjadi perhatian utama, mengingat lonjakan permintaan berpotensi menekan pasokan dan memicu kenaikan harga apabila tidak diantisipasi sejak dini.
Pemerintah menilai kondisi stok sembako nasional hingga akhir Desember 2025 berada dalam posisi terkendali. Berbagai komoditas utama seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan daging tersedia dalam jumlah yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode libur panjang. Kementerian Perdagangan bersama Badan Pangan Nasional secara aktif melakukan pemantauan stok dan distribusi agar pasokan tetap merata, terutama di wilayah dengan tingkat konsumsi tinggi dan daerah rawan gangguan distribusi.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso menegaskan bahwa pemerintah terus menjaga kelancaran distribusi pangan dari sentra produksi ke daerah konsumsi. Ia menyampaikan bahwa koordinasi dengan pelaku usaha, distributor, dan pemerintah daerah menjadi faktor penting dalam menekan potensi gejolak harga. Pemerintah juga mengintensifkan operasi pasar di sejumlah wilayah untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang wajar.
Dari sisi cadangan nasional, pemerintah memastikan stok beras berada pada level aman. Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menjaga ketersediaan beras melalui pengelolaan cadangan pemerintah serta optimalisasi serapan hasil panen petani. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka pendek dan menengah untuk menjaga stabilitas pangan sekaligus melindungi petani dan konsumen.
Peran pemerintah daerah terlihat melalui langkah pengawasan langsung di lapangan. Sejumlah daerah mengaktifkan tim pengendalian inflasi dan satgas pangan untuk melakukan inspeksi ke pasar tradisional dan modern. Upaya tersebut bertujuan memastikan ketersediaan barang, mencegah praktik penimbunan, serta menjaga harga tetap terkendali. Pemerintah daerah juga memperkuat koordinasi lintas sektor dengan kepolisian dan aparat terkait agar distribusi berjalan lancar hingga ke wilayah terpencil.
Di sektor energi, pemerintah memastikan ketersediaan BBM dan LPG tetap terjaga meskipun permintaan meningkat selama libur akhir tahun. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memproyeksikan adanya kenaikan konsumsi BBM, terutama bensin dan solar, seiring meningkatnya perjalanan darat dan aktivitas pariwisata. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah bersama PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan langkah pengamanan pasokan di seluruh wilayah.
Pertamina Patra Niaga mengoperasikan satuan tugas khusus Natal dan Tahun Baru untuk menjaga kelancaran distribusi BBM, LPG, dan avtur. Perusahaan menyiagakan terminal BBM, depo LPG, dan ribuan SPBU, termasuk SPBU modular dan layanan tambahan di jalur-jalur padat arus mudik dan wisata. Upaya ini memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses energi tanpa hambatan selama periode puncak konsumsi.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sejumlah kesempatan menjelaskan bahwa pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan daerah untuk menjamin stok pokok dan BBM tetap aman hingga setelah Tahun Baru. Ia menekankan bahwa melalui penguatan rantai pasok, inklusif terhadap produsen lokal dan pemangku kepentingan regional, Indonesia mampu menjaga ketersediaan barang strategis secara merata.
Kolaborasi pusat dan daerah semakin diperkuat melalui pembentukan posko terpadu di sejumlah wilayah. Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi pengendalian harga, distribusi pangan, dan pengawasan pasokan energi. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memanfaatkan posko tersebut untuk merespons cepat setiap potensi gangguan, baik akibat cuaca ekstrem, lonjakan permintaan, maupun kendala distribusi.
Sementara itu di wilayah provinsi Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa pemerintah provinsi memastikan kesiapan stok pangan dan BBM di wilayahnya berada dalam kondisi aman. Pemerintah daerah, menurutnya, terus berkoordinasi dengan Bulog, Pertamina, dan instansi terkait untuk menjaga kelancaran distribusi serta mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat selama libur akhir tahun.
Menjelang pergantian tahun, pemerintah pusat juga menekankan pentingnya konsistensi pengawasan hingga setelah perayaan berakhir. Evaluasi harian terhadap stok dan harga dilakukan untuk memastikan stabilitas tetap terjaga. Pemerintah menilai keberhasilan pengamanan stok sembako dan BBM tidak hanya diukur dari ketersediaan barang, tetapi juga dari keterjangkauan harga dan pemerataan distribusi.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan aparat pengawas, Indonesia mampu menghadapi lonjakan kebutuhan akhir tahun secara terkendali. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam merayakan Tahun Baru 2025/2026.
)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan












Leave a Reply