Indonesia-Satu.com

Independen Terpercaya

Pemerintah Fasilitasi UMKM Masuk Rantai Pasok Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengusaha mikro naik kelas melalui program strategis nasional. Terbaru, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui Deputi Bidang Usaha Mikro memfasilitasi 18 pengusaha mikro terkurasi untuk masuk ke dalam rantai pasok Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kegiatan ini dikemas dalam forum “Temu Mitra: Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Program MBG” yang berlangsung di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa (PPYD) Alkasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (1/8). Forum tersebut mempertemukan UMKM hasil pendampingan selama tiga bulan dengan para Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta Kepala Yayasan Mitra Dapur dari wilayah Bandung Raya.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, menyatakan bahwa keterlibatan UMKM sangat strategis dalam mendukung keberhasilan program MBG. “UMKM memiliki posisi penting sebagai bagian dari upaya mencetak generasi Indonesia yang sehat dan unggul,” kata Riza.

Melalui forum ini, Kementerian UMKM mendorong pengusaha mikro untuk berperan aktif dalam tiga titik ekosistem MBG: sebagai pemasok bahan baku (hulu), penyedia jasa boga di dapur SPPG (dapur), dan pengelola limbah makanan (hilir). Untuk mendukung keberhasilan tersebut, telah ditandatangani komitmen kemitraan antara UMKM dan pengelola SPPG di Bandung Raya.

Kementerian UMKM juga mengukuhkan dukungan melalui empat pilar utama: peningkatan kapasitas manajemen usaha, fasilitasi akses permodalan dan pembiayaan, dukungan legalitas dan perlindungan usaha, serta peningkatan produktivitas melalui digitalisasi dan perluasan pasar.

Sebagai contoh keberhasilan, Menteri UMKM meninjau langsung CV ST Jaya Mandiri, mitra dapur SPPG yang telah meningkatkan omzet hingga Rp1,8 miliar per tahun dan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 15 ibu rumah tangga di sekitarnya.

Tak hanya di daratan, peran UMKM dalam MBG juga menjangkau wilayah kepulauan. Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Jane Katang, pemilik usaha sembako Aiko Maju, menjadi pemasok utama bahan pangan untuk 154 sekolah dengan total lebih dari 2.400 siswa. Dukungan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI menjadi kunci keberhasilan pengembangan usaha di wilayah dengan tantangan logistik yang kompleks.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa peran bank tidak hanya sebatas pembiayaan. “Kami juga memberikan pendampingan kepada UMKM agar siap terlibat dalam program strategis pemerintah. Kisah Aiko Maju membuktikan UMKM mampu menjawab tantangan, bahkan di wilayah geografi sulit,” ujar Agustya.

Riza menutup dengan menegaskan bahwa kegiatan Temu Mitra ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret membuka akses pasar dan memperluas peran UMKM dalam ekosistem pangan bergizi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kementerian UMKM berharap semakin banyak SPPG Ramah UMKM yang tumbuh di seluruh penjuru negeri, memperkuat ekonomi rakyat dari desa hingga kota.

(*/rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *